Gelar Budaya Kesultanan Glagahwangi Dhimak di Demak
Penganugrahan Gelar Kekerabatan
Pagelaran Budaya Kesultanan Demak yang diadakan DYMM Sultan Suryo Alam Raja Demak akan digelar pada Rabu dan Kamis, 5-6 Juni 2014 di Balai Witono Karaton Glagahwangi Dhimak Jl Pangeran Demak 100 Demak, Jawa Tengah. Berikut ini laporan posmo.
Gelar Budaya tahun 2014 ini dimulai pada Rabu (4/6) dengan acara selamatan dengan tujuan agar proses Gelar Budaya Kesultanan Demak berjalan dengan lancar. Mengingat acara tersebut sangat penting. Karena rencananya akan dihadiri para raja, sultan se-Indonesia, presiden, dan capres serta cawapres.
Kehadiran tokoh-tokoh penting negara seperti Presiden Susilo Bambang Yudoyono, Calon Presiden Prabowo dan Jokowi diharapkan Indonesia nantinya menjadi tenteram dan damai dalam pagelaran demokrasi. Karena di acara gelar budaya Kesultanan Demak bersifat independen dalam Pilpres mendatang. Tujuannya menjaga netralitas.
“Ya, kita pada posisi independen tidak memihak. Kami mengundang presiden dan calon presiden dalam rangka ikut serta melestarikan budaya bangsa. Sehingga nantinya kalau kedua calon presiden yang sedang berkampanye, jika nanti jadi presiden akan memajukan budaya Indonesia,” ujar DYMM Sultan Suryoalamsyah Joyokusumo dengan tersenyum.
Kemudian Kamis malam Jumat, (5/6) diadakan Gelar Budaya 2014 Karaton Glagahwangi Dhimak mulai pukul 16.00 wib sampai selesai. Dalam acara ini digelar Pementasan Tarian Tradisional/Kabudayaan, Wedar DYMM Sri Sultan Suryoalam Joyokusumo, Penganugerahan Gelar Kerabat Keraton, Kethoprak, Barongan, Wayangan Ruwatan Bumi Nusantara.
“Kami mengadakan gelar Budaya Kesultanan Demak ini merupakan even tahunan. Kita buat lebih bersemangat guna mengembangkan seni budaya. Sehingga budaya Kesultanan Demak akan tetap terus ada di tengah-tengah masyarakat. Apalagi tahun ini Capres kita undang untuk hadir dalam rangka pengenalan budaya Kesultanan Demak,” ujar KP.H. Fadhil Mansyurrudin P, S.H. M.H. didampingi sekretaris panitia KRMAT Kusmanto Yudhonegoro.
Adapun susunan acara yang digelar pada Kamis, 6 Juni 2014 mendatang dimulai pukul 10.30-19.00 wib melantunkan gending-geding Jawa untuk menyemarakkan suasana Balai Witono Kesultanan Demak. Kemudian pukul 19.00-19.00 wib tamu undangan memasuki Balai Witono. Tamu undangan memasuki Balai Witono. Rombongan presiden, pejabat, raja/sultan, dan tamu VIP dengan diiringi cucuk lampah disambut oleh DYMM Sri Sultan Suryoalam Joyokusumo.
Sebagai acara inti, pukul 19.00-19.40 wibmenyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Pukul 19.40-20-00 pembacaan ayat suci Alquran. Pukul 20.00-20.30 Tari Gambyong. Pukul 20.30-20.50 Wedar DYMM Sri Sultan Suryoalam Joyokusumo. Pukul 20.50-21.30 wib diisi acara sambutan dari perwakilan raja, gubernur, Bupati Demak, Presiden Republik RI.
Pada pukul 21.30-21.45 penyerahan cinderamata. Pukul 21.45-22.05 tarian tradisional Glagahwangi Dhimak dan pertunjukan silat. Pukul 22.05-22.50 wib penganugerahan gelar kekerabatan didahului pembacaan Surat Keputusan diiringi gending-gending Jawa. Penganugerahan gelar kekerabatan ini diberikan kepada Calon Presiden yang sedang bertarung secara damai memperebutkan kursi kepresidenan setelah Presiden Susilo Bambang Yudoyono meletakkan jabatannya.
Kemudian dilanjutkan pembacaan doa. Setelah itu pada 23.00-23.05 diadakan penyerahan wayang dan lakon dilanjutkan jamuan makan malam dengan diiringi gending. Pada 23.05 diadakan pagelaran Wayang Purwo. Pada makan malam ini diikuti oleh para sultan, raja, dan capres yang datang.
Wujudkan Perdamaian
Tahun 2014 di acara Gelar Budaya Kesultanan Demak ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena tahun ini lebih meriah dan didukung para panitia yang berjumlah banyak. Di antaranya sebagai Pembina dan Penasihat adalah Sinuhun Prabu Nata XI, Laksda (Pur) KP. Budi Harjo Wira Samudra, Irjen (Pur) Drs. Chaerul Rasyid, S.H., M.H., Dr. KP. Suparjono, KRHT. Widi (Abah Sulton) LSM Tajam dan KP. Joyopuspo. Penanggung Jawabnya DYMM Sri Sultan Suryoalam Joyokusumo
“Kemudian diperkuat tokoh penting yaitu sebagai ketua KP. H. Fadhil Mansyurrudin P., S.H., M.H, wakil ketua KRHT Supriyono, S.Sos, Sekretaris KRMAT Kusmanto Yudhonegoro, wakil sekretaris KRT. Triwinarto AP SI, Bendahara I Gusti Ratu Sri Kumayati, SE, RMT Umaryono, RMT Mustain, dan masih banyak lagi seksi-seksi yang cukup penting tidak dapat kami sebutkan di sini,” ujar KP. H. Fadhil Mansyurrudin P., S.H., M.H.
Seluruh panitia memang berharap pada acara Gelar Budaya Kesultanan Demak berjalan dengan sukses. Karena acara yang digelar menjunjung tinggi kebudayaan dan perdamaian sesama anak bangsa yang sebentar lagi ada pemilihan presiden. Sehingga jalannya pilpres mendatang benar-benar aman dan damai. Siap menang dan siap kalah.
“Pagelaran Budaya Kesultanan Demak memang sangat penting. Tidak bisa dipisahkan antara agama, ulama, dan umaroh serta budaya. Contohnya Walisongo masuk ke Jawa tidak mengubah budaya. Sehingga aman dan tenteram. Begitupula cara gelar budaya saat ini mengundang Prabowo dan Jokowi tujuannya biar negara kondusif,” ungkap Abah Sulton, salah satu penasihat Gelar Budaya karaton Glagahwangi Dhimak. HUSNU MUFID
0 Response to "Rahasia Kisah Kesultanan Demak Beri Gelar Kekerabatan "
Posting Komentar